Mencoba Bisnis Anak Sekolah? Ayo Kenali Skill, Strength, dan Resourcenya

Bisnis anak sekolah bisa-bisa berjalan dengan sempurna jika beberapa hal disadari di awal. Skill, strength, dan resource, harus diketahui sejak awal
Bisnis Anak Sekolah

Bisnis anak sekolah bisa-bisa berjalan dengan sempurna jika beberapa hal disadari di awal. Skill, strength, dan resource, harus diketahui sejak awal supaya bisnis lebih siap. Lebih siap bagi pebisnis yang bersangkutan, juga bagi persepsi konsumen ke depannya.

Siapa saja tentu boleh berbisnis, anak sekolahan sekalipun. Dengan modal yang cukup, waktu yang tersedia, dan tiga hal tadi yang diketahui se awal mungkin, tak akan sulit menjalankan bisnis. Tentunya bukan bisnis skala besar yang banyak menyita waktu, melainkan bisnis skala mikro atau kecil yang tetap membuat mereka bisa tetap fokus dengan sekolah.

Berbisnis pun wujudnya banyak, ada yang harus melakukan proses produksi, ada yang tidak butuh modal uang sama sekali, hingga bisnis reseller yang bisa dilakukan siapa saja. Dan ternyata, bisnis reseller lah yang paling sering dijumpai dalam bahasan bisnis anak sekolah.

Memang tidak salah, malahan menjadi solusi paling oke untuk anak-anak usia sekolah dalam berbisnis. Namun kembali lagi ke tiga hal tadi, siapapun anak sekolahnya jika ingin berbisnis maka harus mengetahui skill, strength, dan resource.

Memahami Skill, Strength, dan Resource


Apa yang harus ditemukan anak sekolah sebelum berbisnis adalah kemampuannya, kekuatannya, dan sumbernya. Antara skill dan strength ada perbedaan yang juga harus dipahami. Skill atau kemampuan merujuk pada sebuah keterampilan, seperti misalnya menulis, menyanyi, menggambar, dan lain sebagainya.

Sedangkan strenght atau kekuatan merujuk pada sikap, bisa juga sifat. Beberapa contoh ‘kekuatan’ yang bisa diakui antara lain pandai berkomunikasi, bisa berbicara di depan umum, cepat memahami ilmu, dan lainnya. Dua hal ini jika diketahui akan di awal akan membantu model bisnis anak sekolah yang dirintis nanti.

Juga tak kalah penting untuk mengetahui resource atau modal. Tentu semua bisnis membutuhkan modal hanya saja bentuknya bisa berbeda-beda. Seperti misalnya bisnis dropship yang hampir sama sekali tidak butuh modal berwujud uang. Tetap dibutuhkan modal berupa wawasan untuk menggunakan marketplace dan strategi marketing sendiri supaya menang dari persaingan. Bahkan bisnis dropship ini sendiri sebenarnya masih butuh modal, modal untuk membeli paket internet misalnya.

Dari sini pula, Anda yang akan merintis bisnis anak sekolah sudah memahami bahwa ketiga hal ini penting untuk diketahui. Menemukannya supaya Anda mengetahui apa yang bisa ‘dijual’ dari sekedar modal yang terbatas, akan membuat bisnis Anda tetap memberikan pemasukan.

Bisnis juga menjadi terkesan lebih profesional jika tiga hal ini diketahui oleh pebisnis yang bersangkutan. Sebab ia atau mereka yang berbisnis ini tahu pasti apa yang harus diberikan pelanggan, tahu berapa jumlah produk yang harus ditawarkan, serta lebih mengetahui model marketing seperti apa yang bisa diterapkan.

Mengetahui Skill, Strength, dan Resource


Bagi Anda yang akan menjalankan bisnis anak sekolah, mengetahui tigal ini adalah sebuah tantangan. Terutama untuk mencari tahu skill dan strength, agaknya akan sulit bagi anak usia remaja mengetahui kemampuan dan kekuatannya sendiri. Sebab dua hal ini biasanya baru diketahui menginjak usia awal dewasa.

Justru inilah yang akan dibahas pada kesempatan ini, bagaimana cara mengetahui tiga hal yang membuat bisnis anak sekolah bisa berjalan seperti bisnis pada umumnya dan tetap berikan pemasukan.

Mengisi sebuah koresponden yang kompleks memang akan membantu, namun tidak untuk bahasan ini. Kali ini akan diberikan beberapa pertanyaan yang jika Anda bisa mencari jawabannya, maka Anda bisa mengetahui apa skill dan strength yang Anda miliki. Mengetahui resource akan dibahas setelahnya. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang harus Anda jawab:

1. Apa yang Anda pikirkan tentang kekuatan utama Anda?

2. Apakah kekuatan Anda inilah yang mendorong Anda untuk merintis bisnis anak sekolah?

3. Apa kemampuan utama Anda? (Bisa Anda temukan dengan mengingat ekstrakuler apa yang diikuti, posisi Anda dalam berorganisasi, dan siapa Anda di antara teman-teman Anda)

4. Apakah sejauh ini kemampuan Anda diasah?

5. Bagaimana cara Anda mengasah kemampuan tersebut?

6. Apakah ada pengalaman dalam hidup Anda yang ternyata bisa menambah kemampuan ini?

7. Apakah ada korelasi antara kemampuan Anda ini dengan menghadapi pelanggan? (seperti misalnya kemampuan berkomunikasi, kemampuan bercerita, dan lain sebagainya)

8. Jika tadi Anda menyebutkan beberapa kemampuan dan kekuatan, mana yang paling memberikan pengaruh pada sebuah bisnis?

9. Kisah atau pengalaman apa yang sangat berpengaruh pada kekuatan dan kemampuan yang akan Anda gunakan sebagai ‘senjata’ saat berbisnis nanti?

10. Apakah Anda pernah mengikuti training, seminar, atau pelatihan yang bisa mengembangkan kekuatan dan kemampuan tersebut?

11. Apakah ada latar belakang khusus yang membuat Anda mantap untuk merintis bisnis anak sekolah ini?

Tidak sulit untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas. Cara menggunakannya sebagai bahan untuk mencari skill dan strength adalah untuk mencatat masing-masing jawabannya dan disimak kembali. Cepat atau lambat Anda akan menemukan kekuatan dan kemampuan apa yang sebenarnya dimiliki, dan bagaimana cara Anda menghubungkan dengan pengalaman nyata sehingga bisa digunakan untuk berbisnis nanti.

Tak ketinggalan resource untuk bisnis anak sekolah, tentu Anda harus punya modal dalam berbisnis nanti. Jadi, akan dari mana modal yang Anda kumpulkan untuk berbisnis nanti? Apakah itu dari tabungan, uang saku, atau lainnya?

Mengetahui betul dari mana sumber modal Anda dan membuat perencanaan akan plan B jika sumber tersebut tak bisa dijagakan akan lebih membantu. Tidak melulu harus banyak, sekali lagi, ada bisnis reseller yang biasa digandrungi anak sekolahan sehingga membutuhkan modal yang kecil.

Entah itu reseller alat tulis lucu, makanan, buku pelajaran, dan lain sebagainya. Lebih kreatif lagi, Anda bisa membuka bisnis open PO atau open pre order yang tidak membuat Anda harus bermodal. Sistemnya sederhana, Anda hanya perlu menawarkan suatu barang, menjaring siapa saja yang tertarik, menggunakan uang yang mereka beri untuk membelanjakannya. Dari sisa harga jual dan harga beli aslinya, bisa dikumpulkan sebagai keuntungan. Semua memang butuh proses, tidak harus langsung banyak keuntungannya.

Memulai Bisnis Anak Sekolah


Kini Anda sudah mengetahui apa kemampuan dan kekuatan pada diri Anda yang bisa membantu keberlangsungan dalam berbisnis. Juga mengetahui dari mana sumber modal Anda sehingga bisnis lebih siap untuk dipasarkan. Berkolaborasi bersama teman juga bagus,akan ada kemampuan dan kekuatan berbeda yang disatukan sehingga menjadi pondasi bisnis yang lebih kuat.

Namun kembali lagi pada keputusan Anda, berbisnis sol maupun bekerja sama tetaplah pilihan. Bagaimana model bisnis yang dirintis pun juga pilihan. Produk atau jasa yang ditawarkan jelas sebuah pilihan. Asalkan Anda tahu apa yang bisa diberikan pada bisnis Anda ini nanti, semuanya akan lebih siap sehingga tak sulit untuk mengembangkannya.